1. Pengertian Seni Rupa Terapan
Seni
rupa terapan adalah karya seni yang tidak hanya bisa di pandang
keindahannya, namun juga dapat di pergunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Karya seni rupa terapan yaitu karya seni rupa yang
dirancang untuk tujuan fungsional, yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisik
dan psikologis (kejiwaan). Bentuknya berupa benda-benda pakai atau
benda guna untuk kebutuhan manusia.
Pengertian seni rupa terapan berbeda dengan pengertian seni rupa murni.
Perbedaan seni rupa terapan dengan seni rupa murni adalah dari
fungsinya. Seni rupa terapan dapat difungsikan sebagai alat kebutuhan
sehari-hari sedangkan seni rupa murni hanya digunakan sebagai hiasan
atau pajangan saja.
‘Seni
rupa terapan’ terdiri dari 3 kata: seni, rupa, dan terapan. Pengertian
seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit untuk dinilai karena
masing-masing individu memiliki pandangan seninya masing-masing.
Sementara pengertian seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya
seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan
atau seni yang memiliki bentuk. Pengertian terapan adalah ‘digunakan’.
Jadi, pengertian seni rupa terapan secara harfiah adalah suatu benda
seni yang berwujud dan juga digunakan.
2. Sejarah Seni Rupa Terapan
Seni
rupa terapan khususnya di Indonesia telah berkembang sejak jaman
prasejarah. Dimana saat nenek moyang bangsa Indonesia mulai menggunakan
kapak batu dan tulang untuk berburu. Kemudian perkembangan seni rupa
terapan semakin pesat seiring dengan ditemukannya teknik peleburan logam
untuk membuat berbagai senjata dan perhiasan. Mereka juga telah memulai
menghias senjatanya supaya terlihat lebih indah. Selain senjata dan
perhiasan, peralatan yang juga dibuat dengan teknik peleburan logam
adalah nekara, moko, bejana, dll.
3. Makna Karya Seni Rupa Terapan
Karya
seni rupa terapan disebut juga karya seni rupa aplikatif, yaitu karya
seni rupa yang telah diterapkan atau diaplikasikan pada bentuk-bentuk
fungsional. Meliputi apa saja bentuk-bentuk fungsional itu? Segala
bentuk yang dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
disebut bentuk fungsional. Wujudnya dapat berupa perhiasan, pakaian,
perabot rumah tangga, perlengkapan makan, perlengkapan pertunjukan, atau
perlengkapan ibadah.
4. Jenis-Jenis Seni Rupa Terapan
Jenis seni rupa terapan banyak ragamnya, diantaranya sebagai berikut :
- Seni bangunan atau arsitektur berupa banguna tanah, tempat tinggal, kantor, tempat ibadah, dan lain-lain.
- Seni dekorasi. Yaitu seni rupa yang sering digunakan dala menghias sebuah ruangan.
- Seni ilustrasi yaitu gambar atau foto yang digunakan untuk menjelaskan suatu naskah/teks, sebagai contohnya gambar pada buku bacaan untuk mata pelajaran siswa SD. Fungsi dari gambar tersebut sebagai penjelas dari bacaan sehingga isi bacaan mudah dipahami oleh pembaca. Ilustrasi bisa terdapat di mana-mana, seperti pada buku pelajaran, cerpen dan iklan.
- Seni kriya terapan. Yaitu karya seni kerajinan yang berfungsi untuk kepentingan praktis.
- Seni grafis terapan/desain komunikasi visual yaitu karya seni rupa yang berfungsi sebagai media komunikasi.
5. Pembagian Karya Seni Rupa Terapan
Supaya
lebih mudah memahami dan mengerti tentang seni rupa terapan, maka seni
rupa terapan dibagi dalam beberapa kategori seperti kategori menurut
fungsinya, wujudnya serta jenis- jenis bentuknya.
5.1. Pembagian Senirupa Terapan Berdasarkan Fungsi
Karya seni rupa terapan memiliki dua fungsi sebagai berikut.
- Pemenuhan kebutuhan yang bersifat praktis (kegunaan), yaitu karya yang fungsi pokoknya sebagai benda pakai, selain juga memiliki nilai hias. Misalnya, perabotan rumah tangga, seperti meja dan kursi, lemari, dan tekstil.
- Pemenuhan kebutuhan yang bersifat estetis (keindahan), yaitu fungsi yang semata-mata sebagai benda hias. Misalnya, karya batik atau tenun yang dibuat khusus untuk hiasan dinding dan benda-banda kerajinan untuk penghias ruangan, seperti topeng, patung, dan vas bunga.
5.2. Pembagian Senirupa Terapan Berdasarkan Wujudnya
Berdasarkan wujud fisiknya, karya seni rupa terapan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
- Karya seni rupa terapan dua dimensi (dwimatra) Karya seni rupa terapan dua dimensi, yaitu karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat dari satu arah. Misalnya, wayang kulit, tenun, dan batik.
- Karya seni rupa terapan tiga dimensi (trimatra) Karya seni rupa terapan tiga dimensi, yaitu karya seni rupa yang dapat dilihat dari segala arah dan memiliki volume (ruang). Misalnya, rumah adat, senjata tradisional seperti rencong dan pedang, serta patung.
5.3. Pembagian Senirupa Terapan berdasarkan Bentuknya
Karya
seni rupa terapan yang terdapat di Indonesia sangat beragam dengan
aneka jenis, bentuk, fungsi, dan teknik pembuatannya. Bentuk karya seni
rupa terapan tersebut disini kami membaginya dalam empat kategori:
- Rumah adat
- Senjata Tradisional
- Transportasi Tradisional
- Seni Kriya
6. Contoh Seni Rupa Terapan
Di bawah ini beberapa contoh karya seni rupa terapan daerah Indonesia:
6.1. Arsitektur
Candi
borobudur merupakan salah satu karya seni rupa terapan Jawa Tengah
yang luar biasa, masih banyak karya seni arsitektur yang lain yang ada
di Indonesia seperti rumah adat dan pada tempat ibadah.
Karya
seni rupa Arsitektur di Indonesia begitu beragam dan banyak jenisnya,
mulai dari masa lampau sampai modern, mungkin kita dapat membedakan
arsitektur masa lampau, modern, maupun tradisional.
6.2. Poster
Poster
atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi
gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya
dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat
mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat
dengan warna-warna kontras dan kuat. Poster bisa menjadi sarana iklan,
pendidikan, propaganda, dan dekorasi. Selain itu bisa pula berupa
salinan karya seni terkenal.
6.3. Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos
yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses
pembakaran. Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik
sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari
tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin, dan
sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat.
Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam
dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2).
6.4. Baju / Pakaian
Busana adat Jawa biasa disebut sebagai busana kejawen
yang mempunyai perlambang atau perumpamaan terutama bagi orang Jawa
yang biasa mengenakannya. Busana kejawen penuh dengan piwulang sinandhi,
kaya akan ajaran tersirat yang terkait dengan filosofi Jawa.
Ajaran
dalam busana kejawen ini merupakan ajaran untuk melakukan segala
sesuatu di dunia ini secara harmoni, yang berkaitan dengan aktivitasnya
sehari-hari, baik dalam hubungannya dengan sesama manusia, dengan diri
sendiri, maupun dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sementara
busana adat Bali menggunakan kamen, kebaya, udeng, sarung, dll. Busana
adat Bali digunakan ketika ada upacara adat, ada proses persembahyangan,
Purnama, Tilem, dan di beberapa acara resmi di Bali.
Ciri
khas pakaian adat Nusantara adalah menggunakan batik. Batik adalah
salah satu cara pembuatan bahan pakaian dengan pewarnaan yang
menggunakan malam. Batik juga merupakan salah satu warisan UNESCO.
7. Daerah-Daerah Pengrajin Seni Rupa Terapan di Indonesia
Pada
hakikatnya seni rupa terbagi menjadi dua, yaitu seni rupa murni dan
seni rupa terapan. Karya seni rupa murni adalah karya seni rupa yang
diciptakan untuk memenuhi kepuasan batin senimannya dan tidak memiliki
tujuan praktis. Karya seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang
dibuat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia. Namun dengan
keanekaragaman suku dan budayanya banyak melahirkan bermacam-macam carak
karya yang berupa seni murni ataupun seni pakai. Adapun daerah-daerah
di wilayah Nusantara yang menghasilkan karya seni rupa terapan, antara
lain :
- Batik terdapat di daerah perajin Solo, Yogya, Pekalongan, Madura.
- Keramik terdapatdi daerah perajin Kasongan, Yogyakarta.
- Anyaman terdapat di daerah perajin hampir di seluruh Nusantara.
- Tenun ikat terdapat di daerah perajin Sumba, Sumbawa, Flores, Jepara
- Ukir kayu terdapat di daerah perajin Jepara, Bali, Asmat (Papua)
- Perak terdapat di daerah perajin Kota Gede, Yogyakarta.
- Kuningan terdapat di daerah perajin Juwana, Jawa Tengah.
- Ukir batu terdapat di daerah perajin Muntilan, Magelang, dan Bali.
- Kulit terdapat di daerah perajin Cibaduyut, Tunggulangin, Surabayasumber : hedisasrawan.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar